Kawas Rolant Tarigan

-now or never-

Genesis 22:14 And Abraham called the name of that place Jehovahjireh: as it is said to this day, In the mount of the LORD it shall be seen. (KJV)
Kejadian 22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan." (LAI – TB)

Ya, itulah keyakinan iman dari bapa orang beriman, Abraham, ketika taat melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Allah. Ketika percaya saja dan lakukan (trust and obey), akhirnya kita pun akan menikmati kesetiaan Allah akan janji-Nya, pemeliharaan-Nya, dan Dia sendiri pasti yang akan mencukupkan segala sesuatunya.
Narasi tentang iman Abraham yang diuji Allah (Kejadian 22:1-19) sungguh suatu cerita yang seharusnya membuat kita semakin tunduk serta menyerah pada kehendak Allah, maka ending-nya pun jelas, dengan mata kepala kita sendiri, kita akan melihat Allah yang menyediakan dan memelihara.
Dalam konteks pergumulan iman Abraham ini, kita melihat suatu tindakan ketaatan luar biasa, yang ditunjukkan Abraham. Dalam kondisi harus memilih: memenuhi tuntutan Allah yang tampaknya tidak bisa diterima dengan akal sehat, atau tetap mempertahankan Ishak, anak satu-satunya yang sudah sangat lama ditunggu, yang sangat ia kasihi. Secara pikiran manusia, permintaan Allah tersebut adalah suatu hal yang sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin Allah yang setia itu, yang berjanji akan membuat Abra(ha)m menjadi bangsa yang besar (ps.12), melalui keturunannya Allah akan memberkati bangsa-bangsa (ps.15 diulang ps.18) dan bertahun-tahun ditunggu sampai akhirnya Ishak lahir (ps.21), namun sekarang Allah meminta Ishak dikorbankan??? Sungguh suatu pergumulan iman yang menggetarkan… Tapi akhirnya Abraham sampai kepada keputusan yang paling tepat, untuk lebih menuruti kehendak Allah!

Ketaatan Abraham kepada perintah Allah tidak berakhir dengan sad ending Sebaliknya, pergumulan Abraham telah melahirkan suatu dimensi pengenalan yang lebih dalam terhadap diri Allah. Dalam konteks pergolakan imannya, Abraham telah mengalami Allah sebagai “Yehovah Jireh” (Allah yang menyediakan, Allah yang mencukupkan, Allah melihat apa yang diperlukan); Dialah Allah yang menyediakan solusi bagi ketaatan iman Abraham, bahkan cerita ini ditutup manis dengan peneguhan kembali janji berkat Allah kepada Abraham (ay.15-18).
“Yehovah Jireh” bukan istilah eksklusif milik Abraham atau para tokoh Alkitab saja, tetapi merupakan sebutan yang bersifat terbuka bagi siapa saja yang mau berjalan dalam pergaulan dengan Allah yang hidup. Setiap kita yang percaya kepada Allah dapat mengalami kehadiran-Nya sebagai “Yehovah Jireh” dalam situasi pergumulan pribadi kita masing-masing. Dan yang terpenting adalah Allah dapat dialami sebagai “Yehovah Jireh” hanya dalam konteks ketaatan kita kepada kehendak-Nya!

Pengalaman itu jugalah yang membuat buletin PMK STAN edisi ini mengangkat tema “Yehovah Jireh”. Allah yang setia menyertai perjalanan PMK STAN selama ± 29 tahun ini (20 April 1979- 20 April 2008). Dari awal perjalanan PMK STAN sampai pelayannya yang terus berkembang hingga saat ini, Allah sekalipun tidak pernah meninggalkan. Allah telah, sedang dan akan terus berkarya di PMK STAN menghasilkan alumni-alumni Kristen yang akan menggarami dan menerangi bangsa ini. Bukankah pemeliharaan Allah terhadap pelayanan mahasiswa (Khususnya PMK STAN) adalah demonstrasi nyata bahwa Allah memperhatikan dan sedang bekerja atas bangsa Indonesia yang masih diliputi krisis ini?
Dalam perjalanan studi dan pelayanan kami setiap pengurus dan jemaat PMK STAN terus menikmati pemeliharaan Allah dalam setiap kebutuhan dan kecukupan, bahkan boleh menjadi saluran berkat bagi orang lain. Allah yang menyediakan dan membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Ini juga doa kami kepada seluruh alumni PMK STAN di manapun berada. Hanya Allah yang sanggup mencukupkan dan menjawab setiap pergumulan, baik pekerjaan, keluarga, dan pergumulan lain tanpa terkecuali. “Taat dan setialah walau sukar jalanmu…”. Percayalah pada pemeliharaan-Nya, Yehovah Jireh… Biarlah pengharapan yang kita miliki sama seperti yang dirasakan Rasul Paulus dalam menikmati pemeliharaan Allah dalam pelayanannya (sewaktu di Filipi sedang dalam penjara), sekalipun secara manusia tak sanggup kita pikirkan.
Filipi 4:19 Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus.
Selamat menikmati pemeliharaan Allah…


Kawas Rolant Tarigan

1 komentar:

Kawas mengatakan... 23 Jun 2009, 13.25.00  

diterbitkan di Buletin PMK STAN 2008

Posting Komentar

Regards,

Kawas Rolant Tarigan




Yang rajin baca:

Posting Terbaru

Komentar Terbaru

Join Now

-KFC- Kawas Friends Club on
Click on Photo