Kawas Rolant Tarigan

-now or never-


"What's in a name? That which we call a rose by any other word would smell as sweet."
Begitu kata William Shakespeare dalam mahakarya-nya: Romeo & Juliet. Terjemahan bebasnya: “Apalah arti sebuah nama? Mawar, sekalipun kita ubah namanya, harumnya tetaplah sama manisnya.” Anda setuju? Kalau saya? Ya dan Tidak.

Sebentar saya tidak setuju dengan pernyataan itu. Nama tetaplah penting! Nama adalah doa dan harapan dari yang memberikannya. Begitulah nanti –orang yang namanya baru saja diberikan –dipanggil untuk seterusnya. Pasti orang tua kita dan ‘pihak-pihak yang terlibat’ dalam pembuatan nama kita, ingin memberikan yang terbaik.

Mari sejenak back to Bible. Tuhan tidak pernah sembarangan memberi nama. Setiap nama pasti ada maknanya. Tuhan bukan asal memberi nama kepada Adam (Kej5:2). Begitu juga Adam memberi nama Hawa (Kej3:20). Atau arti nama Nuh (Kej5:29) "Anak ini akan memberi kepada kita penghiburan dalam pekerjaan kita yang penuh susah payah di tanah yang telah terkutuk oleh TUHAN". Bukan sembarangan pula ketika Allah mengganti Abram dengan Abraham (Kej17:5) “Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”. Kemudian ketika memberi nama Ishak, berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku" (21:6). Si kembar Esau dan Yakub: “Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau. Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub (25:25-26). Lalu ketika Yakub berganti nama menjadi Israel: “kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang" (32:28). Terus ke Musa: “sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air." (Kel2:10).
Ah, banyak sekali. Setiap nama punya arti sendiri. Tak akan cukup halaman ini untuk menuliskan semuanya. Nama-nama para nabi juga punya artinya sendiri. Bahkan Sang Juruselamat Yesus, yang disebut juga Kristus (Mat1:16) “(Maria) akan melahirkan anak laki-laki dan (Yusuf) akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka... Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita (Mat1:21,23)" Kemudian ketika Yesus memberi nama baru kepada Simon: Petrus, sang batu karang (Mat16:18), juga arti nama murid-murid Yesus yang lain. Ketika Rasul besar, Saulus berubah menjadi Paulus (Kis13:9 The names mean "asked [of God]" and "little" respectively. It was customary to have a given name, in this case Saul (Hebrew, Jewish background), and a later name, in this case Paul (Roman, Hellenistic background). NIV Study Bible Notes).
Sekali lagi, terlalu banyak untuk diteruskan. Semua nama (orang bahkan tempat) dalam PL dan PB punya arti, dijelaskan tertulis ataupun tidak. Ada kisah, doa dan harapan di nama itu. Makanya makna nama seharusnyalah baik. Entah apapun dasarnya. Entah itu dari bahasa latin, bahasa asing, bahasa daerah, pasti punya makna baik. Atau bisa dengan mengambil nama tokoh besar (entah dari Alkitab atau tokoh dunia), atau tokoh sehari-hari, di lingkungan sendiri, nama teman lama, atau keluarga, semua yang baik-baik. Harapannya: semoga terus bertumbuh dan menjadi seperti nama yang diembannya.

Tapi saya juga setuju dengan ungkapan Shakespeare di atas. Apalah arti sebuah nama, kalau hanya sekedar nama. Toh, karakter kuat seseorang ataupun kharisma dan kenangannya tidaklah hanya ditentukan dari nama. Contoh Alkitab bisa kita lihat dari Daniel dan 3 temannya. Sekalipun diganti namanya, namun ketaatannya kepada Allah tidaklah berubah. Walaupun penggantian nama ini sebenarnya bukanlah hal sepele. Penggantian nama saat itu sebagai satu cara untuk ‘mencuci otak’ dan menjadikan mereka bagian yang utuh dari bangsa yang tidak mengenal Allah. Supaya diterima sebagai pegawai raja, Daniel dan kawan-kawannya memerlukan kewarganegaraan Babel; hal ini terlaksana dengan memberi mereka nama Babel. Bangsawan muda Daniel ("Allah adalah hakimku") dinamai Beltsazar ("Bel, [dewa tertinggi Babel], melindungi hidupnya"); Hananya ("Tuhan menunjukkan kasih karunia") dinamainya Sadrakh ("Hamba Aku," yaitu dewa bulan); Misael ("Siapa yang setara dengan Allah?") dinamainya Mesakh ("Bayangan pangeran" atau "Siapa ini?"); dan Azarya ("Tuhan menolong") dinamainya Abednego ("Hamba Nego," yaitu dewa hikmat atau bintang fajar). Sebagai penduduk Babel mereka kini mempunyai tanggung jawab resmi. Dan sekalipun memperoleh nama-nama baru, para pemuda Yahudi ini menetapkan bahwa mereka akan tetap setia kepada Allah yang esa dan benar, sekalipun diancam api yang menyala-nyala atau gua singa. Begitu namanya, belum tentu begitu orangnya. Misalnya ketika saya pelayanan ke Lembaga Pemasyarakatan/ Penjara, anda tahu nama-nama mereka? Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Paulus. Wah, wah... Saya merasa seperti berada di jemaat mula-mula :) Semua rasul ada di penjara. Tapi kali ini bukan karena Injil, melainkan narkoba. Apakah nama masih mencerminkan seseorang? Sepertinya tidak selalu. Saya juga mengetahui beberapa orang yang namanya: Derita, yang lain namanya Sedih (mereka ini orang Batak, dan saya memang bingung kenapa nama itu diberikan. Kalaupun untuk mengingat, karena kelahirannya bertepatan pula dengan kepergian anggota keluarga yang lain, mungkin ada alternatif nama lain, seperti Mangapul (artinya menghibur, atau Barnabas dalam Kis 4:36), atau kalau perempuan: Happy), namun dalam kesehariannya, mereka tidaklah sesedih namanya. Jadi baik atau buruk hidupmu, tidaklah selalu bergantung penuh dari namamu. Jangan terlalu bangga dengan nama yang bagus atau ‘hoki’, tunjukkanlah itu sebagai sebuah kebenaran. Nama itu sebuah harapan, jangan sampai harapan tinggallah harapan :) Jangan sedih ketika nama kita ‘mungkin tidak se-keren, tidak sehebat seperti yang kita harapkan kemudian’, hidupmu ada di dalam rencana Allah.
Beberapa 'nama rohani' yang belakangan sering 'diplesetin': Petrus: Penembak Misterius, Matius: Mati Misterius, Markus: Makelar Kasus, dan terakhir Lukas: Lupain Kasus. Hehe... Ada-ada aja...

Bagaimana dengan nama Allah? Allah itu kudus. Karena itu jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan. (Kel 20:7). Tapi, dengan sebutan hormat apapun kita memanggil-Nya: TUHAN, Tuhan, Allah, God, Lord, El, Elohim, Adonai, Yahweh, Jehovah, atau langsung menunjuk Pribadi-Nya: Bapa, Anak, Roh Kudus, Dia tetaplah Allah dengan ke-Maha-Kuasa-an-Nya, kasih-Nya, keperkasaan-Nya, dan karakter-karakter-Nya yang kekal itu, tidak pernah berubah!
Sekilas di ingatan saya, ada 3 momen di saat manusia mempertanyakan nama Allah: Kej32:29 Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ. Kemudian cerita Musa di Kel3:13-15 “Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun”. Dan satu lagi dalam PB, saat Saulus bertanya (Kis9:5): "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.”

Siapa namamu, kawan? Dan apa artinya?
Namaku, Kawas Rolant Tarigan. Kawas adalah (bahasa Karo) panggilan bagi setiap laki-laki yang bermarga Tarigan Sibero (hampir saja ada wacana namaku Agus, karena lahir bulan Agustus. Tapi bapak memutuskan: Kawas, supaya orang yang mengerti bisa langsung tahu ‘ciri’ nama ini). Rolant merupakan gabungan nama mamak dan bapak (Rol adalah 3 huruf pertama nama mamak, Ant adalah 3 huruf pertama nama bapak. Jadi aku adalah buah cinta mereka). Tarigan margaku.

Kamu?

0 komentar:

Posting Komentar

Regards,

Kawas Rolant Tarigan




Yang rajin baca:

Posting Terbaru

Komentar Terbaru

Join Now

-KFC- Kawas Friends Club on
Click on Photo