Kawas Rolant Tarigan

-now or never-

Aku tinggal di mess. Dulu mess ini bekas lahan kosong, penuh semak belukar dan tanah rawa. Sekarangpun tidak terlalu jauh berbeda dengan kondisinya dulu. Karena selain belum pernah direnovasi sejak dibangun, para penghuninya adalah orang-orang yang penuh kesibukan dan ‘hanya menumpang tidur’ di mess, ditambah lagi rumput cepat sekali bertumbuh di tanah kosong. Alhasil dari semuanya itu adalah: banyak banget nyamuknya. Dan bukan nyamuk biasa! Sepertinya mereka (nyamuk itu) sudah cukup tangguh, lihai, sulit sekali di-caplok dengan tangan.
Itulah kondisi yang kuhadapi tiap saat di mess. Entah waktu nonton TV, waktu membaca, waktu tidur, bahkan waktu nulis tulisan ini. Badan habis merah-merah, gatal, digigit nyamuk yang susah banget digampar. Seringkali membuat kesal, seakan semua usaha yang ku lakukan tanpa hasil. Pukul sana, pukul sini, hanya tepukan tangan yang terdengar. Bahkan terkadang yang rasanya sudah kena di tangan, eh tapi hasilnya tidak kelihatan. Sebel !!! Tapi............. diamlah sejenak, dan lihat 15-30 menit lagi, atau besok pagi, di sekitarku banyak bangkai-bangkai nyamuk, tanpa nyawa. Sudah mati. Ternyata usahaku tidak sia-sia. Ada kok hasilnya. Aku aja yang sering gak sabar melihat hasilnya ‘pengen langsung kelihatan’.


Kejadian sederhana ini spontan membawaku pada perenungan dalam pekerjaan dan pelayanan. Seringkali sesudah aku merasa melakukan banyak hal, malah sering mengeluh karena tidak langsung melihat hasilnya, padahal kepingin, jadi yang dirasakan hanya capeknya saja. Padahal sesungguhnya belum tentu demikian. Siapa bilang TIDAK ada hasil? Mungkin memang BELUM ada hasil, tapi bukan berarti tidak ada, karena mungkin kita-nya tidak sabar. Atau jangan-jangan sebenarnya sudah ada hasil, tapi kita tidak mampu melihatnya karena ‘konsep’ berpikir kita tentang hasil yang ‘selalu spektakuler’.
Sudah setia mengerjakan hal kecil, rasanya langsung ingin lihat ‘dampak’nya, atau tidak sabar ingin hal besar. Sudah melayani, berkorban, namun kok belum ada pertumbuhan, kok belum ada orang lagi yang dihasilkan, kok belum ada pengaruh kepada orang lain... Ah, sudahlah. Jangan sampai ‘obsesi’ hasil membuat kita lupa mengerjakan bagian kita yang sesungguhnya: tetap setia lakukan yang terbaik, seperti yang Tuhan suruh. Nanti pada waktu dan kemampuan-Nya Allah, Dia akan tunjukkan hasilnya, entah kepada kita, atau kepada orang lain –ketika kita tidak punya kesempatan untuk melihat dan menikmati hasilnya. Tapi kerjakan saja. Toh pada akhirnya pujian dari Sang Tuan merupakan hal yang jauh melebihi segalanya, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Mat25:21,23).

Ingat, bagian yang kita lakukan adalah ‘memukul nyamuk’. Masakan kalau kita tidak melihat hasilnya (nyamuknya mati), kita berhenti melakukannya? Lakukan aja terus. “Pukul nyamuk”nya. Siapa tau “15-30 menit lagi atau besok pagi” kita lihat hasilnya (bangkainya) di sekitar kita. Tapi kalaupun tidak, setiap ada nyamuk lagi, pukul lagi. Karena itulah yang harus kita lakukan setiap ada nyamuk. Entah dia mati atau enggak. Plok! Plok!

7 komentar:

hehehe...nice,izin share kak :)

Kawas mengatakan... 21 Mei 2010, 10.43.00  

> iren: hehe... renungan spontan aja... Semoga jd berkat

by mono : benar bgt bang... bukan hanya dlm pelayanan saja tp dlm segala hal... sering merasa jadi bosan ngerjain ini dan itu karena " kelihatannya " sia2, padahal kacamata manusia saja yg tdk dapat melihat seperti kacamatanya Allah... ohhh.. pelajaran yg bagus di pagi hari menjelang jam sholat... hehehe

misni mengatakan... 21 Mei 2010, 13.52.00  

Lucu kak.. Tapi menarik dan mengena.. Semangat ya..

helen mengatakan... 21 Mei 2010, 14.07.00  

hmmmph....untung di kamarku nyamuknya, jaraaaaaaang banget....^^ v

tpi, thanks dah diingetin...

^^ v

Irene mengatakan... 22 Mei 2010, 06.34.00  

Thx dh diingatkn bg ^^

capek juga mukul nyamuk ya... Tp lanjut terus... :)

Posting Komentar

Regards,

Kawas Rolant Tarigan




Yang rajin baca:

Posting Terbaru

Komentar Terbaru

Join Now

-KFC- Kawas Friends Club on
Click on Photo