Kawas Rolant Tarigan

-now or never-


Saya tidak setuju dengan judul ini. Saya juga merasa judul ini adalah pernyataan yang salah. Tapi kenapa saya tulis judulnya begitu? Karena saya juga mikir jangan sampai begitu, atau bisa juga supaya anda ingin tahu dan baca tulisan saya.
Saya cuma terpikir sekilas tentang judul ini ketika melihat berita di TV (yang sama sekali bukan tentang gereja), ada orang-orang pintar, berbakat, unggul, tapi tidak dihargai di negeri ini, malah dikesampingkan, padahal dunia mengakui keunggulan dan kehebatan orang ini, dan ingin memakai tenaganya untuk kemajuan dunia. Akhirnya ketika diberi kesempatan, dia terima tawaran itu. Muncullah pertanyaan yang sulit dijawab pasti, malah lebih banyak dari mereka yang selama ini tidak menghargai: “Kenapa meninggalkan Indonesia? Apa gak sayang sama Indonesia? Katanya ingin membangun Indonesia?”. Entah apa jawaban sebenarnya dari persoalan itu. Secara netral pasti penuh pergumulan: ingin tinggal dan berkarya di negeri ini tapi tidak dihargai; mengambil kesempatan yang ada untuk berkarya bagi dunia malah harus meninggalkan Indonesia?

Aku terpikir. Jangan-jangan kejadian ini identik dengan yang terjadi di gereja (church) dan lembaga pelayanan sebagai perpanjangan tangan gereja (parachurch).Ada orang yang terlibat aktif dan bertumbuh dari parachurch, entah itu lembaga pelayanan siswa/ mahasiswa/ alumni/ kaum profesional, pelayanan medis, tim misi, pelayanan kaum marjinal. Banyak jiwa yang telah menikmati hasil pelayanan dan pengabdian mereka. Tetapi ketika balik ke gereja untuk membangun gerejanya menjadi komunitas yang sehat dan bertumbuh, malah sering tidak dihargai. Dianggap membawa pembaruan yang aneh, atau tidak se-visi, atau apalah. Memang dituntut kerendahan hati untuk pelayanan ini. Namun tantangan ini seharusnya bukan menjadi alasan untuk setiap orang yang telah menikmati banyak pembinaan dari parachurch untuk tidak kembali membangun dan memperbaiki church. Kembalilah, dan bangun church kita yang dulu, biar orang juga bisa menikmati pertumbuhan yang kita nikmati. Banyak orang memang akhirnya hanya sekedar simpatisan dan pendoa bagi church-nya, karena malah lebih bisa menjadi berkat di parachurch. Ini harus menjadi perhatian penting, butuh pergumulan yang sungguh, supaya kita tidak melayani asal melayani, tetapi pelayanan yang berkenan kepada Allah, dimana Dia ingin kita melayani dan apa yang harus kita kerjakan, sekalipun itu sulit.
Jangan sampai gereja Tuhan hanya sebatas bentuk organisasi dan lembaga-lembaga yang terkotak-kotak dan men-cap pelayanan masing-masing. Gedungnya saja yang semakin tinggi dan megah, namun kehadirannya tidak dirasakan oleh siapapun. Seharusnya church dan parachurch bergandengan tangan, kerja sama-sama. Bukankah kita melayani Allah yang sama? “Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.Karena (kita) adalah kawan sekerja Allah; (jemaat) adalah ladang Allah, bangunan Allah”. (1Kor3:7-10).
Kalau kita bisa bergandengan tangan mengerjakan visi Allah bersama-sama, pasti akan menjadi kesaksian bagi dunia sekitar kita. Mereka akan merasakan dampak kehadiran gereja Tuhan di tengah-tengah mereka, yang bukan sebatas lembaga, tetapi perwujud-hadiran Allah di tengah dunia. Dan itu akan membawa pengaruh bagi masyarakat sekitar, bagi kota, bagi bangsa, negara atau bahkan dunia.

4 komentar:

Dapot mengatakan... 21 Mei 2010, 12.47.00  

Buat yang sudah bertumbuh di lembaga pelayanan dan ingin kembali ke Gerejanya, SANGAT diperlukan kerendahan hati. Terkadang orang yang sudah mendapat banyak terlalu sombong, sehingga pengurus gereja merasa tersinggung. Selamat berkarya ya Was.
Ditunggu Posting yang lebih menggigit lagi.

Anonim mengatakan... 25 Mei 2010, 07.36.00  

Makasih ya kawan..ini semakin menguatkan ku untuk kembali ke daerah salah satu pertimbangannya adalah kembali ke pelayanan gereja..memang betul kadang2 kita juga yang udah nyaman di parachurch jadi tidak memikirkan gereja atau sebaliknya..

blk ke grj, ga cukup siap ide, harus siap ditolak :)

walaupun itu berarti ditolak 10 tahun :(

selamat menjadi berkat, dengan segala konsekuensinya :D

Posting Komentar

Regards,

Kawas Rolant Tarigan




Yang rajin baca:

Posting Terbaru

Komentar Terbaru

Join Now

-KFC- Kawas Friends Club on
Click on Photo