Ada fenomena yang unik di media sosial. Kalau orang mencurahkan kejujuran hatinya lewat status, notes, kicauan, dsb, seringkali ditanggapi dengan
khotbah:
Semisal, orang cukup mengupdate
status "Panas ya..."
"Bersyukurlah"
"Dinikmatin aja"
dst..
"Dinikmatin aja"
dst..
Datang deh deretan comment khotbah:
"Bersyukurlah masih ada matahari"
"Bersyukurlah masih ada matahari"
"Bersyukur masih bisa bernafas"
"Bayangkan saudara2 kita yang..."
dst
Padahal si penulis hanya ingin mencurahkan apa yang dia rasakan.
Siapa bilang dia tidak bersyukur, mungkin hanya mencoba kritis tentang suatu hal.
Khotbah sih baik, tapi lebih baik cari tahu dulu kondisi apa, siapa, kenapa,
dan bagaimana-nya.
"... tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Ef 4:29)
0 komentar:
Posting Komentar