Kawas Rolant Tarigan

-now or never-

Seorang pendeta hendak membuat warta kebaktian pelayanannya minggu depan di surat kabar. Dia menghubungi biro iklan surat kabar via telepon: “Saya ingin membuat pengumuman pelayanan saya minggu depan, dari Mazmur 23”. Tempat dan jam pun dijelaskan. “Temanya apa, Pak?”, sahut petugas biro iklan. “Tuhan adalah Gembalaku”, jawab pendeta itu. “Itu saja?”, tanya petugas lagi. “Itu sudah cukup!”, jawab pendeta itu...
Keesokan harinya, betapa terkejutnya Pendeta itu melihat iklannya di surat kabar. Tempat dan jam pelaksanaan tidak ada yang salah, namun ada satu yang berbeda. Tema yang dituliskan di situ: “Tuhan adalah Gembalaku, itu sudah CUKUP!”. Selagi memegang surat kabar itu, sang Pendeta larut dalam sebuah perenungan serius, dan akhirnya sangat meyakini tema yang tertulis itu: “Tuhan adalah Gembalaku, itu sudah CUKUP!”. Apa lagi yang kurang?

Itu jugalah yang dirasakan Daud ketika menuliskan Mazmur 23 yang sangat indah ini. Daud yang adalah seorang gembala handal (1Sam17: 34-36) memposisikan Allah sebagai Gembalanya dan sangat menikmati pemeliharaan-Nya. Maukah kamu juga ikut menikmati hal yang sama? Galilah perikop Mazmur 23 ini, dan temukan kekayaannya kata per kata dengan observasi yang dalam...

0 komentar:

Posting Komentar

Regards,

Kawas Rolant Tarigan




Yang rajin baca:

Posting Terbaru

Komentar Terbaru

Join Now

-KFC- Kawas Friends Club on
Click on Photo