Kasih, telah tiba bulan Juni. Bersamamu kini bukan mimpi lagi,
tinggal hitungan hari. Akan tiba nanti, tak ada lagi sedih kita di tiap
perpisahan Senin dini hari. Karena aku dan kau, kita di sini. Satu kota,
satu hati.
Lalu, 2 hal sederhana ingin kulakukan padamu: melantunkan puisi dan menyuarakan lagu.
Dengarlah gema suaraku. Puisi karangan Sapardi Djoko Damono: Hujan Bulan Juni.
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
***
Dan, bersenandunglah bersamaku. KLA Project: Menjemput Impian.
Indah larik pelangi seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh ku tempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta menjemput impian
Desau rindu meresap kenangan haru ku dekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih aku pulang menjemput impian
...
Biarkan mereka lanjutkan reff-nya.
Tunggu aku, bersama dekap dan gitarku, ku akan pulang.
Kasihmu,
Subang, malam Juni.
Antara Medan, Jakarta dan Manokwari
14 tahun yang lalu